PERBANDINGAN LAMA PENYIMPANAN SAMPEL HASIL ISOLASI DNAMENGGUNAKAN METODE CTAB (Cetil Trimetil Ammonium Bromide) UNTUK MENDETEKSI MUTASI HETEROPLASMI PADA PENDERITA DIABETES MELITUS
DOI:
https://doi.org/10.54883/Keywords:
Diabetes melitus, Lama penyimpanan, ARMS-PCR, PuuwatuAbstract
Diabetes Melitus (DM) adalah kadar glukosa tinggi dari normal karena tubuh tidak mensekresi insulin dengan baik. Lama penyimpanan hasil isolasi DNA pada sampel DNA yang telah diisolasi dapat disimpan tanpa mengalami degradasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi mutasi heteroplasmi menggunakan metode CTAB pada sampel langsung dan sampel lama penyimpanan 6 bulan pada penderita diabetes melitus.
Jenis penelitian ini dilakukan secara deskriptif. Populasi dan sampel penelitian ini adalah hasil isolasi DNA dengan jumlah 7 responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Amplification Refractory Mutation System (ARMS PCR).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara hasil elektroforesis isolasi DNA menggunakan metode CTAB langsung didapatkan sampel hasil mutasi heteroplasmi 5 responden dari 7 reponden. Sedangkan hasil elektroforesis isolasi DNA menggunakan metode ARMS PCR dengan lama penyimpanan sampel 6 bulan didapatkan sampel normal 7 responden.
Kesimpulan ada perbedaan antara hasil elektroforesis isolasi DNA menggunakan metode CTAB langsung didapatkan sampel didapatkan mutasi heteroplasmi 5 responden dari 7 responden. Sedangkan hasil elektroforesis isolasi DNA menggunakan metode ARMS PCR dengan lama penyimpanan sampel 6 bulan didapatkan hasil normal 7 responden.
Saran adapun saran dalam penelitian ini diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk mendeteksi dengan metode ini dengan sampel penyakit lain.