UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES DARI EKSTRAK DAUN KENCANA UNGU (Ruellia tuberosa L.) SECARA IN VIVO YANG DIINDUKSI DENGAN ALOKSAN
DOI:
https://doi.org/10.54883/Keywords:
Acarbose, Daun Kencan Ungu, Diabetes Mellitus, MencitAbstract
Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit tahunan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah kadar gula darah dalam tubuh melebihi kadar normal yaitu gula darah sewaktu sama atau lebih dari 200 mg/dl dan kadar gula darah puasa lebih atau sama dari 126 mg/dl. Tanaman kencana ungu adalah tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat herbal dan digunakan sebagai obat diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dan dosis optimal ekstrak daun kencana ungu (Ruellia tuberosa L.) dalam menurunkan kadar glukosa darah pada mencit (Mus musculus) yang diinduksi dengan aloksan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian eksperimental laboratorium. Populasi pada penelitian ini adalah mencit yang diinduksi aloksan dengan jumlah hewan uji yang digunakan sebanyak 25 ekor dengan pembagian 5 kelompok. Sampel yang digunakan penelitian ini adalah daun kencana ungu. Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan uji One Way Analysis Of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji LSD.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan penurunan kadar glukosa darah paling optimal pada hari ke-14 pada acarbose, konsentrasi 10%, 20%, dan 30% dengan nilai rata-rata 64 mg/dL, 86 mg/dL, 79 mg/dL, 78 mg/dL, juga terdapat perbedaan bermakna pada kontrol negatif, kontrol positif dan ekstrak konsentrasi 30% yang paling memiliki aktivitas penurunan kadar glukosa darah.
Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun kencana ungu memiliki aktivitas yang dapat menurunkan kadar glukosa darah pada mencit dan dosis yang dapat memberikan efek yang optimal yaitu konsentrasi 30% sebesar 60%. Perlu dilakukan uji histopatologi pankreas pada mencit untuk melihat kondisi pankreas mencit setelah diinduksi aloksan, acarbose, Na-CMC, dan ekstrak daun kencana ungu.