FAKTOR RISIKO KEJADIAN TB PARU PADA PASIEN YANG BEROBAT DI PUSKESMAS PERUMNAS KOTA KENDARI
DOI:
https://doi.org/10.54883.08.01.11..Keywords:
TB, STATUS GIZI, VENTILASIAbstract
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Hasil observasi dengan petugas di Puskesmas Perumnas adalah tingginya kasus TB karena adanya beberapa faktor penyebab. Akan tetapi masyarakat tidak menyadari hal tersebut atau masih memiliki informasi yang kurang tentang TB terutama penularan TB itu sendiri. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor risiko kejadian TB Paru di Puskesmas Perumnas Kota Kendari.
Jenis penelitian menggunakan studi survey analitik dengan desain case control study. Populasi adalah responden yang sedang berobat di Puskesmas Perumnas yang berjumlah 36 responden, teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan kategori 18 responden penderita TB dan 18 responden bukan penderita TB sebagai kontrol. Analisis data menggunakan uji Mantel-Haenszel Cammon Odds Ratio Estimate.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini didapatkan nilai estimate Odds Ratio status gizi = 5.600, pengetahuan = 1.250, dan ventilasi = 1.500. nilai tersebut lebih besar dari nilai Odd Ratio (ODD > 1) maka H0 ditolak atau dapat disimpulkan bahwa ventilasi merupakan faktor terjadinya TBC paru.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa ada risiko status gizi, pengetahuan dan ventilasi terhadap kejadian TB paru pada pasien yang berobat di Puskesmas Perumnas Kota Kendari. Saran pada penelitian ini diharapkan pada setiap individu dapat memperhatikan kandungan gizi yang terdapat dalam makanan yang akan dikonsumsi sehingga dapat memperoleh status gizi yang baik, untuk masyarakat lebih memperhatikan cara pencegahan dan penularan TB paru sehingga dapat mencegah penularan TB Paru ke anggota keluarga maupun orang-orang di sekitar tempat tinggalnya, dan petugas kesehatan sebaiknya memberikan edukasi dengan penyuluhan secara berulang tentang bahaya penyakit TB paru, sehingga dapat mencegah penularan karena nyatanya pengetahuan masyarakat tentang gejala penyakit TB Paru masih sangat kurang.