HUBUNGAN WAKTU TERAPI ANTIPSIKOTIK DAN KADAR ALANIN AMINOTRANSFERASE (ALT) PADA PASIEN GANGGUAN JIWA ( SKIZOFRENIA) DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
DOI:
https://doi.org/10.54883.08.01.04...Keywords:
Skizofrenia, Antipsikotik, alanin aminotransferase (ALT)Abstract
Skizofrenia adalah salah satu gangguan mental dengan kekacauan pada pola berpikir. Pada pasien skizofenia memiliki waktu terapi antipsikotik jangka pendek dan jangka panjang untuk mencegah kekambuhan psikotik akut. Terapi antipsikotik harus melewati proses metabolisme lengkap di hati, sehingga dapat menyebabkan kerusakan hati dan kadar alanin aminotransferase (ALT) yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan waktu terapi antipsikotik dan kadar alanin aminotransferase (ALT) pada pasien gangguan jiwa (skizofrenia) Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara.
Jenis penelitian ini adalah obsevasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah pasien skizofrenia tipe skizofrenia ytt (yang tak tergolong) yang menjalani rawat inap Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 27 responden. Jumlah sampel ditentukan dengan rumus lameshow sehingga diperoleh 25 sampel. Metode analisis hasil penelitian menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi antipsikotik jangka pendek (≤ 2 tahun) memiliki kadar alanin aminotransferase (ALT) normal sebanyak 13 responden sedangkan terapi jangka panjang (> 2 tahun) memiliki kadar alanin aminotransferase (ALT) normal sebanyak 8 responden dan abnormal 4 responden. Hasil uji chi square waktu terapi antipsikotik dan kadar alanin aminotransferase (ALT) memiliki nilai sig 0,344.
Kesimpulan pada penelitian ini yaitu tidak terdapat hubungan waktu terapi antipsikotik dengan kadar alanin aminotransferase (ALT). Disarankan pada penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian yaitu pengaruh lama penggunaan obat antipsikotik terhadap kadar alkali fosfatase (ALP) dan gamma-glutamyl transferase (GGT) pada pasien skizofrenia.