PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI EOSIN 2% PADA PEMERIKSAAN TELUR CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTH
DOI:
https://doi.org/10.54883/Keywords:
Eosin 2 %, Kulit bawang merah, Soil Transmitted HelminthAbstract
Eosin 2 % merupakan salah satu reagen yang bersifat asam dan berwarna merah jingga yang berfungsi sebagai mewarnai latar belakang dari telur cacing menjadi berwarna merah agar telur cacing dapat terlihat dengan jelas, namun eosin memiliki sifat yang toksik terhadap lingkungan karena sulit terurai. karena itu, diperlukan bahan alternatif, zat warna lain yang perlu dipertimbangkan adalah dari kulit bawang merah (Allium cepa) kulit bawang merah mengandung senyawa antosianin yang menghasilkan warna merah dan memiliki sifat yang sama seperti eosin yaitu bersifat asam dan larut dalam air.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui limbah kulit bawang merah (Allium cepa) dapat digunakan sebagai alternatif pengganti eosin 2% pada pemeriksaan telur cacing Soil Transmitted Helminth.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratorium yaitu pengamatan dengan melihat kekontrasan, penyerapan warna dan kejelasan bagian telur cacing di mikroskop, dengan Variasi konsentrasi 1%, 3%, dan 5%.
Hasil menunjukkan bahwa ekstak kulit bawang merah (Allium cepa) konsentrasi 3% dan 5% memberikan kualitas pewarnaan yang paling baik untuk mewarnai telur cacing hal ini terlihat bahwa lapangan pandang kontras, telur cacing menyerap warna dan bagian telur terlihat jelas.
Hal ini menjadikan ektrak kulit bawang merah (Allium cepa) dapat digunakan sebagai alternatif penganti eosin 2 % dalam pemeriksaan telur cacing.