IDENTIFIKASI PENGARUH LAMA WAKTU PERENDAMAN FIKSASI TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI PANKREAS PADA MENCIT (Mus musculus) SETELAH INDUKSI ALOKSAN
DOI:
https://doi.org/10.54883.7.2.14Keywords:
Fiksasi, Aloksan,, Histipatologi Pankreas, Hematoxyline EosinAbstract
Aloksan merupakan bahan kimia yang digunakan untuk menginduksi diabetes pada hewan model hiperglikemik. Pemberian aloksan adalah cara yang cepat untuk menghasilkan kondisi diabetik eksperimental(hiperglikemik) pada hewan percobaan.. Fiksasi merupakan suatu perlakuan tertentu terhadap elemen-elemen jaringan, terutama inti sel atau nukleusnya, sehingga dapat di awetkan dalam kondisi aslinya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah pengaruh pewarnaan pada sediaan morfologi histologi pankreas pada sitoplasma akibat lama waktu perendaman fiksasi 5 jam dan 9 jam pada mencit setelah induksi aloksan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Populasi yang digunakan adalah 3 ekor mencit, 1 ekor sebagai kontrol negatif dan 2 ekor yang telah induksi Aloksan
Hasil penelitian idenfikasi gambaran histopatologi pankreas mencit dilakukan dengan menggunakan metode histoteknik dan pewarnaan hematoxyline eosin. dari 3 sampel pankreas mencit, 1 mencit yang tanpa perlakuan dan 2 mencit yang telah diberikan perlakuan menunjukkan gambaran sitoplasma, inti sel, dan sel asinar tampak normal. Hal ini menunjukkan bahwa fiksasi selama 5 jam dan 9 jam masih masuk kedalam waktu yang direkomendasikan untuk dipakai dalam melakukan fiksasi untuk histoteknik.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil gambaran histopatologi pankreas mencit (Mus musculus) pasca induksi Aloksan adalah jaringan pankreas yang diamati di labolatorium klinik Universitas Mandala Waluya tidak mengalami kerusakan setelah fiksasi 5 jam dan 9 jam. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan waktu fiksasi 5 jam dan 9 jam masih masuk kedalam waktu yang direkomendasikan untuk dipakai dalam melakukan fiksasi untuk histoteknik