DETERMINAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOROSI
DOI:
https://doi.org/10.54883.6.1.8Keywords:
ISPA, balita, determinanAbstract
Infeksi pada saluran pernapasan menjadi penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi, utamanya kematian anak di Negara berkembang. Laporan Puskesmas Morosi sejak 3 tahun terakhir yaitu pada tahun 2018 berjumlah 112 kasus (37%), 2019 berjumlah 121 kasus (30%), sedangkan tahun 2020 mencapai 126 kasus (37%). Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari determinan kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Morosi. Kajian ini menggunakan rancangan survey analitik dan desain Cross-Sectional Study. Populasi kajian berjumlah 126 orang dengan sampel penelitian berjumlah 56 responden. Pengujian data menggunakan Chi-Square. Hasil analisis bivariat dengan Chi-Square didapatkan nilai kebiasaan merokok (p- value=0,017) dengan uji Phi=0,409, ventilasi (p-value=0,047) dengan uji Phi=0,318, pengetahuan (p- value=0,025) dengan uji Phi=0,375 dan kepadatan hunian (p-value=0,076) dengan uji Phi=0,273. Berarti ada hubungan sedang perilaku merokok, ventilasi, pengetahuan dan kepadatan penghuni dengan kejadian ISPA balita di Wilayah Kerja Puskesmas Morosi. Diharapkan kepada puskesmas agar meningkatkan pengetahuan dengan memberikan penyuluhan mengenai bahaya asap rokok bagi balita, ventilasi dan kepadatan hunian yang memenuhi syarat.