ANALISIS KADAR Alanin Aminotransferase (ALT) DAN Aspartat Aminotransferase (AST) SERTA RATIO DE RITIS PASIEN TUBERKULOSIS SETELAH 6 BULAN PENGOBATAN DI PUSKESMAS UNAAHA
DOI:
https://doi.org/10.54883/medilab.v9i1.1230Keywords:
TB Paru, AST, ALT, Ratio De RitisAbstract
Pengobatan terhadap pasien tuberkulosis dapat dilakukan selama 6 bulan, parameter yang digunakan untuk menilai fungsi hati adalah AST dan ALT serta ratio de ritis. Namun efek pengobatan tuberkulosis dapat memicu kemungkinan terjadinya kerusakan fungsi hati. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar AST, ALT dan ratio de ritis pada pasien tuberkulosis setelah pengobatan 6 bulan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah 12 responden dengan metode perhitungan total sampling sehingga total sampel sebanyak 12 responden. Pengukuran kadar AST dan ALT menggunakan alat sysmex BX 3010.
Hasil pada penelitian ini adalah dari 12 responden penderita TB terdapat 8 laki-laki (60%) dan 4 perempuan (40%) Sedangkan berdasarkan kelompok usia dewasa awal (17-30 tahun) sebanyak 4 orang (33%), dewasa akhir (31-43tahun) sebanyak 5 orang (42%), lansia (44-56 tahun) sebanyak 2 orang (17%) dan manula (57-70 tahun) sebanyak 1 orang (8%). Kadar AST normal sebanyak 10 orang (80%) dan kadar AST abnormal 2 orang (20%). Sedangkan kadar ALT normal sebanyak 7 (58%) dan abnormal sebanyak 5 orang (42%). Ratio de ritis normal sebanyak 7 orang (58%) dan abnormal sebanyak 5 orang (42%).
Berdasarkan hasil diatas maka disimpulkan bahwa pengobatan pasien TB pengobatan lanjutan pada pasien tuberkulosis dapat mempengaruhi fungsi hati. Saran untuk penelitian selanjutnya menggunakan sampel yang lebih banyak sehingga dapat diperoleh data yang lebih baik.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal MediLab Mandala Waluya

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.