ANALISIS DAYA HAMBAT MADU HUTAN KONAWE DAN BUTON UTARA TERHADAP Propioonibacterium acnes dan Staphylococcus aureus
DOI:
https://doi.org/10.54883/medilab.v9i1.1225Keywords:
Madu Hutan, Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureusAbstract
Jerawat adalah kelainan kulit yang timbul secara fisiologis. Jerawat timbul pada saat kelenjar minyak pada kulit terlalu aktif, sehingga pori-pori kulit akan tersumbat oleh timbunan lemak yang berlebihan. Bakteri yang umum menginfeksi jerawat adalah Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes. Madu dapat menjadi agen antibakterium karena memiliki kandungan gula yang tinggi, pH yang relatif asam dan kandungan protein yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana analisis aktifitas daya hambat madu hutan konawe dan buton utara terhadap Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratorium. Populasi pada penelitian ini adalah Madu Hutan Konawe dan Madu Hutan Buton Utara yang diujikan terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa, daya hambat terbaik madu hutan konawe pada pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes terdapat pada kosentrasi 100% yakni sebesar 6,16 mm. Sedangkan daya hambat terbaik madu hutan buton utara terdapat pada kosentrasi 75% yakni sebesar 5,5 mm. Daya hambat terbaik Madu hutan Konawe pada pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus terdapat pada kosentrasi 100% yakni sebesar 6,83 mm. Sedangkan daya hambat terbaik madu hutan Buton Utara yakni pada kosentrasi 100% yakni sebesar 3,66 mm
Untuk peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan pemanfaatan madu hutan sebagai bahan atau media praktik di laboratorium medik, karena madu hutan adalah bahan alam yang memiliki resiko ringan terhadap kerusakan lingkungan.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal MediLab Mandala Waluya

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.