Hubungan Tiga Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Dengan Kejadian Diare Di Desa Lanosangia Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara

Authors

  • Mayang Sari Program Studi D3 Sanitasi, Fakultas sains dan Teknologi, Universitas Mandala Waluya
  • Bromo Kusumo Achmad Program Studi D3 Sanitasi, Fakultas sains dan Teknologi, Universitas Mandala Waluya
  • Indra Purnama Iqbah Program Studi D3 Sanitasi, Fakultas sains dan Teknologi, Universitas Mandala Waluya

DOI:

https://doi.org/10.54883/jtsi.v2i1.448

Keywords:

Tiga pilar, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ), Kejadian Diare

Abstract

Diare masih menjadi penyebab utama kematian di dunia, terdapat 5-10 juta kematian per tahun. Sampai masa sekarang diare masih merupakan masalah dunia khusunya di negara berkembang. Hal tersebut didukung oleh besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian akibat diare. world health organization memperkirakan 4 milyar kasus terjadi di dunia dan 2,2 juta diantaranya meninggal, sebagian besar anak-anak dibawah umur 5 tahun. Meskipun diare membunuh sekitar 4 juta orang per tahun di Negara berkembang, ternyata diare juga masih merupakan masalah utama di negara maju. Di Negara Amerika, setiap anak mengalami 7-15 episode diare dengan ratarata usia 5 tahun, 9% anak yang dirawat di Rumah Sakit dengan diare berusia kurang dari 5 tahun, dan 300-500 anak meninggal setiap tahun. Diare didefinisikan sebagai berak cair tiga kali atau lebih dalam sehari semalam Indonesia dengan angka kesakitan diare pada tahun 2017 sebesar 5,8 per 1.000 penduduk, sedangkan tahun 2018 meningkat menjadi 11 per 1.000 penduduk. Tingkat kematian akibat diare masih cukup tinggi. Survey Kesehatan Nasional menunjukkan bahwa diare merupakan penyebab kematian nomor dua yaitu sebesar 23,0% pada balita dan nomor tiga yaitu sebesar 11,4% pada bayi Jenis penelitian yang di guankan adalah penelitian kuanitatiaf dengan pendekatan cross sectional study yakni untuk mengidentifikasi hubungan variabel bebas dengan variabel terikat secara bersamaan jumlah responden dalam penelitian ini adalah 84 dengan Teknik pengambilan sampel yaitu observasi dan wawancara mengunakan kuisioner.Hasil penelitian menunjukan bahwa  pengelolaan air minum, pengelolaan limbah dan pengelolaan sampah terdapat hubungan dengan kejadian diare hal ini di buktikan dengan anlisis data menggunakan uji chisquare dan di dapatkan hasil 42,656 > 3,841. Maka dapat di simpulkan Ho di tolak dan Ha diterima.Dengan penelitian terkait pengelolaan air minum, peengelolaan limbah, pengelolaan sampah dengan kejadian diare mampu meningkatkan pengetahuan masyarkat terkait Peningkatan Kerjasama antara instansi kelurahan, Kesehatan,dan masyarakat dalam  menjaga dan memelihara kebersihan dan Kesehatan lingkunganya

Downloads

Published

2023-06-30