Sosialisasi Pengenalan dan Pemeriksaan Kesehatan Berbasis Diagnostik Molekuler di SMAN 1 dan SMAN 2 Kulisusu Kabupaten Buton Utara
Keywords:
sosialisasi, metode, diagnostik molekulerAbstract
Pengembangan ilmu pengetahuan semakin bergerak maju dengan aktif meliputi berbagai bidang diantaranya adalah bidang kesehatan. Perkembangan diagnostik molekuler menjadi banyak perhatian dengan semakin meningkatnya dukungan riset ke arah precision medicine. Penerapan prinsip tersebut bermaksud menghasilkan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan variabilitas indvidu. Metode molekuler mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya lebih sensitif, lebih spesifik, dan lebih cepat. Salah satu metode molekuler untuk pemeriksaan laboratorium yang berkembang saat ini adalah polymerase chain reaction (PCR). Pemeriksaan dengan PCR memiliki kekurangan diantaranya adalah proses PCR harus diawali dengan preparasi sampel yang cukup rumit dan reagen yang mahal. Proses PCR memerlukan mesin pengatur suhu (thermal cycler) dan waktu relatif lebih lama dari LAMP, yaitu sekitar 3– 4 jam untuk 35 siklus. Di balik beberapa keterbatasan tersebut, metode deteksi molekuler yang semakin maju di era 4.0 dapat menjadi salah satu rujukan pemeriksaan untuk menegakkan diagnosa suatu penyakit.