Pengaruh Pijat Tuina terhadap Kesulitan Makan pada Balita di Desa Sampuabalo Kabupaten Buton
DOI:
https://doi.org/10.54883/jikmw.v4i1.750Keywords:
Kesulitan makan, balita, pijat tuinaAbstract
Kesulitan makan pada balita merupakan gangguan psikologis tumbuh kembangnya yang ditandai dengan gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Dampak dari kesulitan makan balita yaitu gangguan fungsi organ tubuh dan penyakit berupa kelainan fisik, maupun psikis. Salah satu upaya untuk mencegah kondisi kesulitan makan balita yaitu dengan memberikan terapi pijat tuina. Pijat tuina yang dilakukan secara teratur meningkatkan efektivitas sirkulasi hormon epinefrin dan norepinefrin yang dapat merangsang stimulasi proses tumbuh kembang balita sehingga meningkatkan nafsu makan, meningkatkan berat badan, dan merangsang perkembangan struktur tubuh maupun fungsi motorik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat tuina terhadap kesulitan makan pada balita di Desa Sampuabalo Kabupaten Buton.
Jenis penelitian ini adalah Pra eksperiment dengan desain One Group pretest-postest. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 62 balita, dengan teknik pengambilan sampel Purposive sampling dengan jumlah 16 balita. Metode analisis menggunakan uji statistik Paired Sampel t-test.
Hasil uji statistik Wilcoxon Signed Ranks test diperoleh nilai statistik P Value = 0,00. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pijat tuina terhadap kesulitan makan pada balita di Desa Sampuabalo Kabupaten Buton.
Diharapkan bagi masyarakat untuk menerapkan pijat tu ina pada balita yang mengalami kesulitan nafsu makan dan tenaga kesehatan dapat memberikan sosialisasi terhadap pentingnya pijat tu ina pada balita di masyarakat.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandala Waluya
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.