Hubungan Sanitasi Rumah dengan Kejadian infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Batalaiworu Kabupaten Muna

Authors

  • Noviati
  • Nur Amelyya Fitri Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan Universitas Mandala Waluya
  • La Ode Saafi Prodi Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan Universitas Mandala Waluya
  • Fitri Yanti Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan Universitas Mandala Waluya

DOI:

https://doi.org/10.54883/jikmw.v4i1.733

Keywords:

ISPA, Ventilasi rumah, Kepadatan hunian, Bahan bakar memasak, Merokok, Anti Nyamuk

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas mulai hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk adneksanya (sinus rongga telinga tengah pleura Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan sanitasi rumah dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada balita di wilayah kerja Puskesmas Batalaiworu Kabupaten Muna. Jenis peneltian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional study . Populasi dalam penelitian ini adalah  semua balita  yang ada di wilayah  kerja Puskesmas Batalaiworu yang berjumlah 2.232 orang. Dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling yaitu sebanyak 96 sampel .Data di analisis dengan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square.

Hasil uji statistik menunjukan ada hubungan antara ventilasi rumah dengan kejadian ISPA diperoleh nilai X2 hitung = 52,045 dengan phi = 0,610. Adapun hasil uji statistik kepadatan hunian dengan kejadian ISPA menunjukan ada hubungan dengan nilai X2 hitung = 55,835 dengan phi = 0,623.  Hasil uji statistik menunjukan ada hubungan antara jenis bahan bakar masak dengan kejadian ISPA diperoleh nilai X2 hitung = 46,257 dengan phi = 0,589. .  Hasil uji statistik menunjukan ada hubungan antara kebiasaan merokok dalam rumah dengan kejadian ISPA diperoleh nilai X2 hitung = 54,489 dengan phi = 0,618. Hasil uji statistik menunjukan ada hubungan antara penggunaan anti nyamuk bakar dengan kejadian ISPA diperoleh nilai X2 hitung = 52,045 dengan phi = 0,610.

Diharapkan kepada masyarakat sebaiknya perlu dilakukan perbaikan terhadap komponen rumah dan perilaku responden yang tergolong tidak sehat, seperti: perbaikan pada ventilasi rumah, jenis bahan bakar memasak, penggunaan anti nyamuk bakar dan kebiasaan merokok dalam rumah.

Downloads

Published

2024-06-30