Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru BTA (+) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

Authors

  • Firasnita Jabar Universitas Mandala Waluya, Kendari, Indonesia
  • Wa Ode Nova Noviyanti Universitas Mandala Waluya, Kendari, Indonesia
  • Titi Saparina L Universitas Mandala Waluya, Kendari, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54883/jhmw.v1i2.13

Keywords:

Tb, paru, kontak, ventilasi

Abstract

Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir kasus TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya tampak berfluktuasi meskipun ada kecenderungan meningkat di tahun 2020. Pada tahun 2021 sebanyak 33 kasus (33%) penderita TB Paru BTA (+). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko kejadian ediculosis Paru BTA+ di Wilayah kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain case control study. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 33 orang dan populasi control pada penelitian ini adalah penduduk yang sehat yang tidak memiliki gejala klinis tuberculosis. Jumlah sampel sebanyak 60 responden yang terdiri dari 30 kasus dan 30 kontrol, metode analisis menggunakan uji OR (CI 95% LL-UL). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa riwayat kontak serumah berisiko 1,3 kali menderita TB paru BTA (+) OR (95% LL-UL) = 1,333 (0,465-3,823), paparan (0,363-12,764) dan luas ventilasi berisiko 0,1 kali menderita TB paru BTA (+) OR (95% LL-UL) = 0,130 (0,041-0,412) di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari. Disarankan bagi petugas TB Paru diPuskesmas Kemaraya Kota Kendari agar mengisi rekam medik (kartu kuning penderita TB paru) secara lengkap dan jelas agar memudahkan ketika data tersebut seaktu-waktu dibutuhkan.

Downloads

Published

2022-08-31