Hubungan Sanitasi Permukiman Pesisir Terhadap Kejadian Penyakit Diare di Desa Mola Bahari Kecamatan Wangi–Wangi Selatan

Authors

  • Yastin Almiar Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Mandala Waluya
  • Ari Nofitasari Program Studi Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Mandala Waluya
  • Muhammad Ikhsan Akbar Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Mandala Waluya

DOI:

https://doi.org/10.54883/

Keywords:

Diare, kualitas air bersih, kepemilikan jamban, kepemilikan tempat sampah

Abstract

Berdasarkan data Puskesmas Wangi-Wangi Selatan menunjukkan bahwa dari jumlah kasus diare tahun 2021 sebanyak 498 kasus, tahun 2022 sebanyak 507 kasus dan tahun 2023 meningkat sebanyak 544 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi pemukiman pesisir terhadap kejadian penyakit diare di Desa Mola Bahari Kecamatan Wangi–Wangi Selatan. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga sebanyak 102 KK dengan sampel sebanyak 81 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling dan metode analisis uji Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variable kualitas air bersih diperoleh nilai (X2hitung= 9,469, = 0,342), variabel kepemilikan jamban (X2hitung= 11,607, = 0,379), dan variabel kepemilikan tempat sampah (X2hitung= 8,784, = 0,329). Kesimpulan penelitian ini ialah ada hubungan sedang antara kualitas air bersih, kepemilikan jamban, dan kepemilikan tempat sampah dengan kejadian diare di Desa Mola Bahari Kecamatan Wangi-Wangi Selatan. Diharapkan kepada petugas kesehatan kiranya melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk memanfaatkan jamban sebagai sarana buang air besar, dengan harapan dapat menekan penyebaran berbagai penyakit yang dapat timbul utamanya diare.

Downloads

Published

2025-04-29