Determinan Kejadian Kasus Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Anggotoa Kabupaten Konawe
DOI:
https://doi.org/10.54883/jhmw.v4i1.838Keywords:
Pengetahuan, pendapatan, riwayat kontak, tuberkulosisAbstract
Tuberkulosis masih menjadi penyakit dengan tingkat mordibitas tinggi, disertai penularannya yang sangat mudah yaitu melalui udara. Oleh sebab itu penyakit tuberkulosis ini harus ditangani dengan segera dan hati-hati apabila ditemukan kasus di suatu wilayah. Menurut data yang diperoleh dari Puskesmas Anggotoa, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kasus tuberculosis setiap tahunnya. Pada tahun 2021 sebanyak 25 kasus, tahun 2022 sebanyak 39 kasus dan pada tahun 2023 sebanyak 47 kasus. Penelitian ini bertujuan mengetahui determinan kejadian kasus tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Anggotoa Kabupaten Konawe. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain Case Control Study. Populasi dalam penelitian berjumlah 47 responden dengan 32 sampel kasus dan 32 sampel kontrol. Penarikan sampel dengan cara proportional random sampling. Analisis menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dan di uji menggunakan uji Odds Ratio (OR). Hasil Uji Odd ratio menunjukan bahwa pengetahuan dengan nilai OR = 13,000, pendapatan dengan nilai OR = 3,857, riwayat kontak dengan nilai OR = 3,400. Kesimpulan penelitian yaitu pengetahuan, pendapatan, dan riwayat kontak merupakan faktor risiko terjadinya tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Anggotoa. Disarankan kepada petugas kesehatan agar meningkatkan pemberdayaan masyarakat dengan melatih kader untuk meningkatkan surveilans penemuan kasus, dan membantu mencegah penularan penyakit tuberkulosis.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Healthy Mandala Waluya

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.