Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Gastritis pada Remaja Usia 13-18 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari
DOI:
https://doi.org/10.54883/Keywords:
Gastritis, remaja, pola makanAbstract
Gastritis ditandai dengan peradangan di perut, dan bisa akut dan kronis. Gastritis akut dapat hilang dalam beberapa hari, sedangkan gastritis kronis dapat bertahan selama bertahun-tahun. Adapun factor risiko gastritis termasuk infeksi H. pylori, riwayat keluarga, stres psikologis, penggunaan obat-obatan, dan kebiasaan gaya hidup. Gastritis terjadi pada orang yang memiliki pola makan tidak teratur dan mengonsumsi makanan yang merangsang produksi asam lambung pada remaja diwilayah kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan hubungan antara kebiasaan makan. dan kejadian penyakit maag pada remaja wilayah kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis / observasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 73 responden. Pengambilan sampel dengan teknik sampelnya menggunakan rumus pada Lemeshow. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan angka kejadian gastritis pada remaja pada usia 13-18 tahun mencapai 61,6%. Hasil penelitian dari uji chi square didapatkan nilai p = 0,001 (p < 0,05). Kesimpulan terdapat hubungan pola makan dengan kejadian gastritis pada remaja usia 13-18 tahun diwilayah kerja Puskesmas poasia Kota Kendari. Oleh karena itu perlu adanya kesadaran pada remaja usia 13-18 tahun untuk menjaga pola makan yang sehat dan teratur.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Healthy Mandala Waluya

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.