Faktor Risiko Kekerasan Seksual pada Anak Usia 5-17 Tahun di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari

Authors

  • Hasmawati Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Mandala Waluya, Kendari, Indonesia
  • La Ode Saafi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Mandala Waluya, Kendari, Indonesia
  • Leniarti Ali Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Mandala Waluya, Kendari, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54883/jhmw.v3i1.344

Keywords:

Kekerasan seksual, pengetahuan, komunikasi

Abstract

Kekerasan seksual layaknya fenomena gunung es, yang terlihat jauh lebih kecil daripada yang tampak di permukaan, hal ini diakibatkan rasa takut oleh ancaman dan rasa malu melaporkan kejadian tersebut. Data RS Bhayangkara Kendari pada tahun 2020 kasus kekerasan seksual berjumlah 89 kasus , tahun 2021 sebesar 100 kasus dan tahun 2022 berjumlah 75 kasus, korbannya adalah anak perempuan dengan usia rata-rata 5-17 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kekerasan seksual pada anak usia 5-17 tahun di RS Bhayangkara Kendari. Jenis penelitian ini kuantitatif, pendekatan Case Control Study. Populasi 75 dengan sampel berjumlah 48 Kasus dan 48 Kontrol, Matching Umur dan Pendidikan orang tua. Teknik pengambilan sampel Simple Random Sampling. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Pengetahuan tentang Pendidikan nilai OR = 3,647 dengan LL= 1,570 dan UL = 8,470. Komunikasi orang nilai OR = 2,870 dengan nilai LL = 1,236 dan UL = 6,665 terhadap kekerasan seksual pada anak usia 5-17 tahun di RS Bhayangkara Kendari.Kesimpulan bahwa pengetahuan orang tua tentang Pendidikan seks berisiko 4 kali dan Komunikasi orang tua berisiko 3 kali kepada anak mengalami kekerasan seksual. Diharapkan kepada DPPA, RS Bhayangkara Kendari dan masyarakat untuk memberikan edukasi terkait pendidikan seks usia dini pada anak untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual pada anak.

Downloads

Published

2024-04-25