Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Berobat Penderita Hipertensi di Wilayah Pesisir Kecamatan Samaturu
DOI:
https://doi.org/10.54883/jhmw.v2i3.331Keywords:
Hipertensi, kepatuhan berobatAbstract
Prevalensi hipertensi secara global 22% dari penduduk dunia dan jumlah penderita hipertensi di Kecamatan Samaturu pada tahun 2022 sebanyak 1.655 orang dan yang berobat teratur hanya 30,1%. Pengobatan hipertensi adalah pengobatan jangka panjang, bahkan seumur hidup dimana penderitanya harus berobat teratur untuk mencegah komplikasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah pengetahuan, kepemilikan JKN, dukungan keluarga dan peran tenaga kesehatan mempengaruhi ketidakpatuhan berobat penderita hipertensi di wilayah pesisir Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka. Jenis penelitian observasional dengan desain cross sectional study. Populasi adalah penderita hipertensi di wilayah pesisir Kecamatan Samaturu berjumlah 346 orang, penarikan sampel menggunakan tehnik Simple Random Sampling berjumlah 80 orang. Uji statistik menggunakan aplikasi SPSS dengan regresi linear berganda. Hasil penelitian didapatkan nilai t-tabel = 1,992 dimana pengetahuan (t-hitung: 2,339), dukungan keluarga (t-hitung: 2,682), kepemilikan JKN (t-hitung: 0,047) dan peran petugas kesehatan (t-hitung: 0,446), bahwa pengetahuan dan dukungan keluarga mempengaruhi ketidakpatuhan berobat penderita, sedangkan kepemilikan JKN dan peran petugas kesehatan tidak mempengaruhi ketidakpatuhan berobat penderita hipertensi di wilayah pesisir Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka. Saran kepada Puskesmas Tosiba agar dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman penderita hipertensi sehingga dapat lebih mandiri dalam melakukan pengobatan secara teratur.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Jurnal Healthy Mandala Waluya

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.