Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Pertambangan

Authors

  • Hasnawati Universitas Mandala Waluya, Kendari, Indonesia
  • Sunarsih Universitas Mandala Waluya, Kendari, Indonesia
  • Sri Mulyani Universitas Mandala Waluya, Kendari, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54883/jhmw.v1i3.81

Keywords:

Asap kendaraan, jarak pemukiman, daerag tambang, ISPA

Abstract

Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) menempati urutan pertama dengan jumlah penderita sebanyak 119.626 penderita di Sulawesi Tenggara. Data Puskesmas Tapunggaya tercatat bahwa terjadi peningkatan kasus ISPA pada balita dalam 3 tahun terakhir. Salah satu Desa dengan kasus ISPA tertinggi adalah Desa Tapunggea yang merupakan wilayah pertambangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian ISPA di wilayah Pertambangan Desa Tapunggaea Kabupaten Konawe Utara. Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif analitik dengan desain Cross-Sectional. Populasi dalam penelitan ini berjumlah 64 orang dengan sampel 39 responden dengan teknik Simple Random Sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan paparan asap kendaraan (X2hitung = 7,519 > X2tabel = 3,841 dan phi (φ) = 0,434) dan jarak pemukiman (X2hitung = 9,697 > X2tabel = 3,841 dan phi (φ) = 0,492). Kesimpulan penelitian ada hubungan paparan asap kendaran dan jarak pemukiman dengan kejadia ISPA pada balita. Saran kepada pihak Pemerintah Desa Tapunggea agar membuat suatu kebijakan strategis dalam menanggulangi terjadinya ISPA pada balita akibat aktifitas pertambangan yang mencemari udara dengan melakukan kerjasama dengan pihak instansi kesehatan dan melibatkan perusahaan tambang yang beroperasi di Desa Tapunggea.

Downloads

Published

2022-12-31