Dinamika Psikologis Pada Remaja Yang Mengalami Fatherless Di Wilayah Pesisir Sulawesi Tenggara (Studi Fenomologi)

Authors

  • sri yuliatin
  • Dian Mardi Yani Prodi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Bisnis, Universitas Mandala Waluya
  • Jabbal Apriawal Prodi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Bisnis, Universitas Mandala Waluya
  • Niskiyah Azisah Prodi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Bisnis, Universitas Mandala Waluya
  • Ibnu Arobi Prodi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Bisnis, Universitas Mandala Waluya

DOI:

https://doi.org/10.54883/janaloka.v1i2.579

Keywords:

Dinamika psikologis, Remaja, Fatherless

Abstract

Penelitian ini bertujuan menemukan gambaran terkait dinamika psikologis remaja yang mengalami fatherless di wilayah pesisir sulawesi tenggara. Berbicara tentang  fatherless, akhir-akhir ini menjadi kajian yang menarik melihat fenomena fatherless ini muncul sebagai akibat dari peran ayah yang hilang dalam proses pengasuhan dan tumbuh kembang anak. Salah satunya karena peran gender tradisional yang masih melekat di masyarakat Indonesia. Faktanya, Indonesia menempati urutan ketiga di dunia sebagai negara dengan anak-anak tanpa ayah (fatherless country). Fatherless diartikan sebagai anak yang bertumbuh kembang tanpa kehadiran ayah, atau anak yang mempunyai ayah tapi ayahnya tidak berperan maksimal dalam proses tumbuh kembang anak. Hal ini terjadi pada beberapa remaja yang mengalami fatherless di wilayah pesisir sulawesi tenggara akibat kehilangan figur seorang ayah karena pekerjaan, perceraian, maupun kematian ayah. Kekosongan peran ayah disini adalah yang menjadi masalah utama, karena fatherless atau terpisahnya hubungan kedekatan ayah dengan anak, walaupun mereka bertempat tinggal yang sama, frekuensi pertemuan yang bersifat kuantitas maupun kualitas sangat jarang sekali, sehingga ayah tidak menjalankan peran penting dan keterlibatannya dalam pengasuhan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode interpretative phenomenological analysis (IPA). Responden penelitiannya adalah tiga remaja dengan rentang usia 13-18 tahun dengan menggunakan teknik purposive sampling untuk menetapkan responden yang sesuai dengan kriteria penelitian yang didasarkan oleh tujuan tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga responden dalam penelitian memiliki kondisi yang hampir sama dalam menggambarkan sosok figur ayah yang diharapkan, Pengalaman ketiga subjek terkait dengan keterlibatan seorang ayah tersebut menimbulkan  perasaan marah, iri, kesepian dan kehilangan yang mendalam.

Downloads

Published

2023-12-31