Pertolongan Pertama Gigitan Ular Berbisa Berbasis Masyarakat di Wilayah Kabupaten Probolinggo: Studi Fenomenologi
DOI:
https://doi.org/10.54883/jakmw.v3i1.598Keywords:
Pengalaman, Pertolongan Pertama, Gigitan Ular, BisaAbstract
Indonesia merupakan Negara tropis dengan populasi ular berbisa yang banyak, terutama dilahan pertanian yang mengakibibatkan banyak petani tergigit ular berbisa namun diabaikan. Gigitan ular berbisa sangat membahayakan dan sangat berpotensi meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas. Kabupaten Probolinggi merupakan daerah pertanian dimana kasus gigitan ular berbisa pada masyarakat sering tidak mendapatkan pertolongan pertama yang tepat. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi pengalaman pertolongan pertama gigitan ular berbisa berbasis masyarakat di wilayah Kabupaten Probolinggo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dengan peneliti sebagai instrument penelitian dan melibatkan 9 partisipan yang dilakukan wawancara mendalam (indepth interview). Data yang yang didapatkan dianalisis menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) yang dapat mengungkap, mempelajari dan memahami fenomena pertolongan pertama gigitan ular berbisa sebelum dibawa ke Rumah Sakit. Hasil penelitian mendapatkan 5 Tema yang mewakili makna dari pengalaman dalam melakukan pertolongan pertama berbasis masyarakat. Yaitu sebagai berikut: (1). Mengutamakan penanganan tradisional untuk gigitan ular, (2). Menunjukan tanda dan gelaja yang mengancam nyawa, (3). Mengamalkan prinsip peduli sesama berdasarkan pengalaman, (4). Kurangnya alat pelindung diri agar terhindar dari gigitan ular, (5). Merasa perlu diberikan pelatihan untuk melakukan tindakan pertolongan pertama dengan benar. Kesimpulan pengalaman pertolongan pertama gigitan ular berbisa berbasis masyarakat yaitu: masih banyak penanganan tradisional untuk gigitan ular, korban menunjukan tanda dan gelaja yang mengancam nyawa, masyarakat melakukan pertolongan berdasarkan peduli sesama berdasarkan pengalaman, dan masih kurang alat pelindung diri, serta masyarakat merasa perlu diberikan pelatihan untuk melakukan tindakan pertolongan pertama dengan benar untuk korban.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.