Studi Fenomenologi: Pengalaman Pelaku Pedofilia di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II.A Kendari Sulawesi Tenggara

Authors

  • Merry Pongdatu Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Mandala Waluya

DOI:

https://doi.org/10.54883/jakmw.v1i1.204

Keywords:

Pedophile, Pengalaman, Perasaan, Harapan, Tahanan

Abstract

Kasus kejahatan seksual pada anak di bawah umur di Provinsi Sulawesi Tenggara semakin tinggi dan hal ini sangat menyita perhatian pihak pemerintah. Kejahatan seksual pada anak dapat dipengaruhi beberapa faktor baik internal maupun eksternal. Keberadaan pelaku pedofilia selama berada di Lapas mendorong untuk mengatasi masalah yang dihadapi agar menjadi manusia yang lebih baik. Perlu upaya layanan rehabilitasi khusus dari keperawatan jiwa berbasis pemberian terapi perilaku-kognitif yang berfokus untuk mengubah ke arah adaptif. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam pengalaman pelaku pedofilia di Lapas Kelas II.A Kendari. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara semistruktur kepada 5 partisipan. Analisis data menggunakan Interpretative Phenomenology Analysis (IPA). Hasil penelitian ditemukan 10 tema yaitu: 1) faktor-faktor penyebab pedophile melakukan tindakan kejahatan, 2) melakukan perbuatan salah namun merasa tidak merugikan siapapun, 3) merasa perbuatan yang dilakukan sebagai pemenuhan nafsu seksual, 4) menganggap semua yang terjadi adalah takdir Tuhan, 5) timbul penyesalan setelah mendekatkan diri pada Allah, 6) perasaan batin tertekan memikirkan keluarga, 7) berupaya melupakan masa lalu yang buruk, 8) bersyukur lebih dekat kepada Allah SWT, 9) berharap bisa menjadi manusia yang lebih baik, 10) berharap dapat mengatasi masalah yang ada dengan penanganan khusus. Partisipan masih mengalami masalah terkait kesulitan dalam melupakan perbuatan yang telah dilakukan dan korbannya sehingga hal tersebut dapat memicu timbulkan keinginan untuk kembali melakukan perbuatan seksual mengingat efek ketagihan yang telah dirasakan oleh pelaku pedophile sehingga dibutuhkan adanya suatu penanganan khusus yang berfokus pada kognitif untuk merubah perilaku maladaptif ke perilaku yang adaptif melalui pendekatan suatu terapi Cognitif Behaviour Therapy (CBT).

Downloads

Published

2022-01-01