Evaluasi Penerapan Bundle Prevention VAP pada Pasien yang terpasang Ventilasi Mekanik Di Ruang ICU
DOI:
https://doi.org/10.54883/jakmw.v4i2.1061Keywords:
Ventilator Mekanik, Bundle VAP, CPIS, ICUAbstract
Pasien yang dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) umumnya memerlukan ventilator mekanik sebagai alat bantu pernapasan. Namun, penggunaan ventilator dalam jangka panjang berisiko menimbulkan Ventilator-Associated Pneumonia (VAP), salah satu bentuk infeksi nosokomial yang serius. Pencegahan VAP menjadi prioritas dalam pelayanan keperawatan kritis, salah satunya melalui penerapan bundle VAP, yaitu seperangkat intervensi berbasis bukti yang bertujuan menurunkan insidensi VAP. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan bundle VAP terhadap kejadian VAP pada pasien yang menggunakan ventilator mekanik di ICU. Metode penelitian menggunakan pendekatan case study dengan jumlah subjek sebanyak tiga pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Data diperoleh melalui observasi langsung terhadap penerapan bundle VAP selama 3x 24 jam dan penilaian skor Clinical Pulmonary Infection Score (CPIS) pada hari ke tiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi bundle VAP belum sepenuhnya terlaksana sesuai standar, terutama pada komponen oral hygiene yang idealnya dilakukan setiap 4–6 jam dan penyikatan gigi setiap 12 jam. Hambatan utama yang diidentifikasi adalah tingginya beban kerja perawat. Dari hasil pengamatan, hanya satu responden yang menunjukkan skor CPIS ≥6 dan terdiagnosis VAP, sementara dua lainnya tidak. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan bundle VAP di ruang ICU belum optimal, yang berpotensi meningkatkan risiko kejadian VAP. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kepatuhan terhadap protokol bundle VAP, terutama dalam aspek kebersihan oral, guna menurunkan risiko kejadian VAP
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.