UJI DIAGNOSTIK POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) DIBANDINGKAN DENGAN METODE KULTUR PADA FESES PETERNAK AYAM UNTUK MENDETEKSI Campylobacter jejuni

Authors

  • Sanatang Universitas Mandala Waluya
  • Sunarsih Universitas Mandala Waluya
  • Trisnawarti Ode Universitas Mandala Waluya

DOI:

https://doi.org/10.54883.4.2.5

Keywords:

Campylobacter jejuni, Kultur, PCR, Peternak Ayam

Abstract

Campylobacter jejuni adalah suatu bakteri gram negatif berbentuk spiral, bersifat mikroaerofilik, mudah rusak dan sangat sensitif terhadap oksigen oleh karena itu untuk isolasi secara optimal diperlukan media selektif. Kultur mikrobiologi merupakan metode diagnostik utama dari mikrobiologi dan digunakan sebagai alat untuk menentukan peneybab dari penyakit infeksi dengan membiarkannya berkembangbiak di medium tertentu. Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah suatu teknik sintesis dan amplifikasi DNA secara in vitro. Teknik PCR dapat digunakan untuk mengamplifikasi segmen DNA dalam jumlah jutaan kali hanya dalam beberapa jam. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan hasil pemeriksaan metode kultur dan PCR.

Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif yakni dilakukan pemeriksaan bakteri Campylobacter jejuni metode kultur dan Polymerase Chain Reaction (PCR). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah feses peternak ayam yang ada di Baruga dan Abeli sejumlah 13 sampel. Data penelitian dianalisis dengan uji statistik uji fisher exact test dan didapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan antara metode kultur dan Polymerase Chain Reaction dalam mendeteksi bakteri Campylobacter jejuni pada feses peternak ayam Kecamatan Baruga dan Abeli di Kota Kendari dengan nilai sig yang sama sebesar (0,096<0,05).

Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan hasil positif 4 (30,8%) dan negatif 9 (69,2%) pada metode kultur dan 13 (100%) pada metode PCR. Berdasarkan hal tersebut terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Hal tersebut kemungkinan, salah satunya adalah adalah kemungkinan hasil yang diperoleh pada metode kultur adalah merupakan Campylobacter coli. Hal ini dikaitkan dengan bentuk morfologi bakteri C. coli yang sama dengan C. jejuni, serta sifat C. coli yang tidak dapat menghidrolisis glycine pada uji glycine 1% sedangkan C. jejuni dapat menghidrolisis glycine.

Saran: Perlu penelitian lebih lanjut tentang deteksi jenis bakteri Campylobacter lain pada feses peternak ayam.

Downloads

Published

2020-12-30