PEMERIKSAAN GULA DARAH SEWAKTU (GDS) DAN GULA DARAH PUASA (GDP) PENDERITA DIABETES MELITUS (DM) DI WILAYAH KERJA BEBERAPA PUSKESMAS KOTA KENDARI

Authors

  • Sanatang PRODI D-IV TLM FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UMW
  • Satriani Syarif PRODI D-IV TLM FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UMW

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah > 126 mg/dl untuk gula darah puasa dan > 200 untuk gula darah sewaktu. Pemeriksaan gula darah pada penderita DM perlu dilakukan setiap hari untuk memantau kadar keberhasilan pengobatan dan memperbaiki pola makan yang dapat memicu meningkatnya kadar glukosa darah. Pengabdian ini dilakukan di wilayah kerja beberapa Puskesmas di Kota Kendari. Pengukuran kadar glukosa darah menggunakan metode POCT. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa dari 50 penderita DM diperoleh 10 (20%) penderita DM berjenis kelamin laki-laki dan 40 penderita DM berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan distribusi usia diperoleh penderita DM berusia dewasa awal (26-35 tahun) sebanyak 1 org (2 %), usia dewasa akhir (36-45 tahun) sebanyak 5 orang (10 %), usia lansia awal (46-55 tahun) sebanyak 19 orang (38 %), usia lansia akhir (56-65 tahun) sebanyak 18 orang (36 %) dan usia manula (> 65 tahun) sebanyak 7 orang (14 %). Pemeriksaan glukosa darah sewaktu (GDS) diperoleh 45 penderita DM (90 %) yang memiliki kadar GDS tidak normal (> 200 mg/dl) dan 5 penderita DM (10 %) yang memiliki kadar GDS normal (< 200 mg/dl). Sedangkan pemeriksaan glukosa darah puasa  (GDP) diperoleh 46 penderita DM (88 %) memiliki kadar GDP tidak normal (> 126 mg/dl) dan 4 penderita DM (8 %) yang memiliki kadar GDP normal (< 126 mg/dl). Pemeriksaan secara berkala untuk penderita DM perlu untuk dilakukan agar dapat memantau perjalanan penyakit.

Downloads

Published

2023-10-31